Kamis, 24 September 2015

Sweet Memories (7)

     
Ryan berjalan terburu-buru, bahkan saking tidak bisa berkonsentrasinya, ia tersandung dan menabrak beberapa murid yang masih ada di sekolah saat itu. "Nina tunggu"Teriak Ryan setengah ngos-ngosan.
Nina hanya berbalik tanpa mengucapkan sepatah katapun ia menunggu Ryan menghampirinya.
"Tadi gw liat William sama Tara kayanya mereka udah jadian deh. hosh hosh.."Kata Ryan terbata-bata
"Terus?"Tanya Nina sambil terus berjalan meninggalkan Ryan
"Ya jadi saran gw lu gausa percaya sama dia lagi sama kata-kata manisnya ato apaanlah"
"Oke.. thankyou infonya gw harus pulang sekarang"
Akhirnya Ryan menyerah juga mengikuti Nina, dan membiarkan Nina pulang dengan tenang.
        "Maa.. Nina pulang" teriak Nina saat sampai di rumahnya
"Ibunya lagi gaada non, katanya bakalan lama perginya soalnya ke luar kota jadi kalo butuh apa-apa bilang aja ke bibi"Kata salah seorang pembantu di rumah itu
"Oke bi makasih.."
"Mama selalu aja kaya gitu, pergi-pergi ,terus ga ngabarin lagi."gerutu Nina saat berjalan ke kamarnya
"oh iya non tadi ada telepon dari Randy, katanya kalo uda pulang disuruh telepon balik"
"Oh oke.."
        Setelah memasuki kamarnya Nina segera menelepon Randy, dengan perasaan berdebar-debar Nina menunggu Randy menerimananya. apa yang membuat Randy meneleponnya, Randy bukan orang kurang kerjaan yang biasa telepon ke semua orang setiap saat, dan itu berarti ada sesuatu yang penting.
"Hallo.."Suara Randy membuatnya tersadar dari lamunannya saat itu
"Hallo, kenapa Dy, katanya tadi kamu telepon pas aku belom pulang"
"Nanti sore ada acara ngga? sorry banget si ini dadakan soalnya aku gatau harus ngajak siapa lagi ke acara nanti malem"
"Emang kamu mau kemana? aku si bisa-bisa aja"
"Beneran bisa? aku di undang ke pameran music acaranya dinner gitu, sama banyak temen lama juga"
"Ohh.. oke deh"
"Aku jemput kamu jam 7 ya"
"oke byee"
         Setelah menutup teleponnya Nina segera berlari menuju lemari pakaiannya, ia bingung karena ini adalah pertama kalinya ia keluar dengan lelaki dan itu hanya berdua. semua baju yang semula tersusun rapi di lemarinya sekarang telah berada di kasur dengan keadaan yang berantakan, semua baju di cobanya satu persatu, bahkan ia juga meminta pendapat pembantunya.Sampai akhirnya ia memilih untuk memakai terusan berwarna pink tanpa lengan yang terlihat sederhana namun elegan.
tok.tok..tok...
        "Silakan masuk Tuan.."
"Oh iya makasih bi, Ninanya ada?"
"Ada Tuan sekarang masi di kamarnya.."
"Yasudah biar saya tunggu disini saja"
         "Non.. tamunya sudah datang"
"Iya nanti saya kebawah"
          Nina pun keluar dari kamarnya menuju tangga, perasaanya saat ini sukar terlukiskan. yang ia tahu hanya ia bahagia saat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

new story what's eternal life? cek wattpad @ruthanii life is eternal, love is immortal and death is only a horizon. life is eterna...