Selasa, 22 September 2015

Sweet Memories (4)

    
            Berikutnya adalah pelajaran seni rupa, para murid disuruh untuk menggambar sketsa dengan menggunakan pensil saja. Randy sudah selesai menggambar di kertas A3 miliknya dan kini ia sedang menulis sesuatu di dalam buku birunya itu. karena penasaran Nina pun memberanikan diri untuk bertanya walaupun ia tahu tidak akan diberitahu namun sifat keponya memaksanya untuk bertanya.
"Dy.. nulis apa sih serius banget?"
"hem?"
"Gw sering liat lu kemana-mana bawa buku itu"
"rahasia"
Nina cemberut saat mendengar jawaban yang sama sekali tidak memuaskan itu.
"Kalo marah jadi tembem gitu lucu!"
             Tanpa sadar muka Nina memerah, padahal ia tidak merasakan apapun ketika orang lain yang mengatakannya, bahkan ketika William mengatakan suka padanya perasaannya sungguh berbeda.
"Ehem.., kalian cukup akrab ya"Kata William sambil lalu
"Iya dong akrab, banget malahan" Jawab Randy dengan nada mengejek
"Yang pasti ga mungkin seakrab kita dulu kan Nin?" Kata William sambil berjalan keluar, karena memang bel istirahat telah berbunyi.
      Setelah kepergian William tadi Nina bertanya-tanya, apa maksut William mengatakan ini semua? semenjak William pergi dari hidupnya ia telah berjanji untuk tidak lagi mengingat hal-hal yang berhubungan dengannya, bahkan dulu Nina mengingat setiap detail untuk waktu yang mereka habiskan bersama.Nina berfikir bahwa dengan kembali ke kotanya, ia dapat melupakan Wiliam dan dapat menjauhkan diri darinya namun itu salah, William malah mengejarnya ke kota ini. jika saja Nina belum mengenal Randy pasti Ia sudah berbalik mengejar William seperti dulu, hal bodoh yang sering ia lakukan .
    Saat ia menyusuri lorong kelas Nina melihat keramaian di dekat kantin, karena sifat keponya itu ia mendatangi tempat tersebut untuk melihat apa yang sedang terjadi disana, ternyata ada sekumpulan anak perempuan yang sedang mengerumuni anak baru, yang tak lain adalah William. saat tatapan Nina bertemu dengan William Nina hanya menatap sinis tanpa mengucapkan sepatah katapun, namun dengan tatapan itu membuat William pergi dari kerumunan orang -orang itu. "Maaf ya aku mau ketemu temen lamaku dulu."
William berlari meninggalkan sekumpulan orang-orang yang masi memperhatikan dirinya itu.
"hei, kenapa liatinnya gitu banget? ga heran kan? kalo gw emang populer dimana aja"Kata William senang.
"gausa banyak omong, mau lu apa?" Tanya Nina dengan tidak sabar
"Eits,, kalo lu mikir gw kesini ngejer lu, lu salah. papah gw ada proyek disini jadi ya gw terpaksa ikut.. tapi kalau misalnya cowo yang duduk di sebelah lu itu gabisa bikin lu seneng jangan salahin gw kalo ngerebut lu dari dia." Setelah itu William kembali meninggalkan Nina dan berjalan sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

new story what's eternal life? cek wattpad @ruthanii life is eternal, love is immortal and death is only a horizon. life is eterna...