Sabtu, 07 Maret 2015

i am sorry i can't (last chapter)

  
           Hari ini adalah hari yang cerah, siapapun yang melihatnya pasti tersenyum.. bunga yang bermekaran , embun pagi yang indah, matahari yang sedikit bersembunyi di balik awan. sebelum ada seseorang yang datang hanya untuk merusak hari itu untuk Rina, hari itu menjadi hari yang paling ia benci jika ia bisa ia ingin melompati hari itu.
           saat itu pukul 08.00 pagi, di sekolah ia hanya ingin bersantai tanpa pelajaran apapun dan ternyata keinginannya terkabul dari pagi hingga petang semua guru hanya keluar masuk memberikan tugas, karena memang para guru sedang di sibukan oleh murid kelas XII yang akan menghadapi ujian.
     "gila hari ini enak banget, guru ga ada, tugas juga ga numpuk" kata Dewi bahagia.
   "ya semoga ajah tiap hari kaya gini" kata Dewi berharap.
   Saat menjelang istirahat Rina dan Rava terlibat dalam perbincangan yang sebenarnya sepele namun membuat hati Rina merasa sakit. di dalam perbincangan itu Rina bertanya mengapa Rava mendekatinya akhir-akhir ini dan bersikap lebih dari wajar, bahkan jelas-jelas Rava mengatakan kalau ia menyukainya secara tidak langsung . Namun dengan santai Rava menjawab ia hanya ingin membuat orang lain tertawa bahagia, walaupun itu berarti membuat Rina megangis. jadi ternyata selama ini semua perhatian Rava dari saat ia menggodanya sampai ia mengatakan suka itu hanyalah permainannya tentu Rina tidak terima di permainkan seperti itu walaupun Rina tidak ingin mengakuinya. Rina yang selama ini menutup dirinya pada lelaki lain dan baru akhir-akhir ini ia memcoba membuka hatinya untuk Rava, orang yang ia kira tulus dan sekaligus sahabatnya ternyata orang itu juga yang menghancurkan mimpinya yang menghancurkan cita-citanya, dan semua harapannya.
   "Rin, lu kenapa kok nangis?"tanya Natasya
   "ini bukan Rina yang gw kenal, lu kan bukan Lena yang cengeng kan" Kata Dewi
   "gw gpp kok, cuma lagi kecewa ajah, gw pikir gw bego banget percaya sama orang yang tiba-tiba perhatian sama gw segampang itu gw percaya sama dia, dan segampang itu juga dia hianatin gw, emang sih dia ga pernah bilang secara langsung,, tapi semua sikap dia membuat gw berharap banyak" jelas Rina pada 4 orang sahabatnya itu.
"Lu yang sabar ya Rin, tapi gw ga yakin kalo dia cuma mainin lu, gw emang belom kenal dia lama tapi gw bisa ngerasain dia itu tulus" Kata Saron dengan bijak
"gw juga awalnya ngerasa dia tulus, kalo dia ga bilang sendiri mungkin sekarang kita masih main kaya biasa, bercanda kaya biasa tanpa beban sedikitpun." kata Rina sambil terisak.
   Mungkin Tuhan punya rencana lain, di balik sikap Rina yang cuek ternyata Rina sangat menyayangi Rava dan walaupun Rava telah menyakitinya Rina tetap tidak membencinya ia hanya butuh waktu untuk melupakannya, melupakan semua kenangan yang telah Rava berikan.
"Rav, lupain semua janji yang waktu itu pernah kita buat anggep ajah itu ga pernah ada. dan jangan bersikap kaya gitu lagi gw ga suka" kata Rina dengan tegas
"lho gw salah apa Rin? kok lu tiba-tiba ngomong kaya gitu? " Tanya Rava bingung
"yauda pokoknya lu lakuin ajah yang gw mau."
    Setelah itu persahabatan mereka tidak lagi seerat dulu, Rava pun pergi dari kehidupan Rina dan meninggalkan bekas luka yang cukup mendalam.

    cerita ini aku buat untuk seorang sahabat aku yang nyata, cerita yang nyata, walaupun aku salah memilih tokoh utama dalam cerita ini namun aku tidak menyesal, terima kasih buat Rava selama ini sudah mengisi hari-hari ku aku selalu berharap kamu bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

new story what's eternal life? cek wattpad @ruthanii life is eternal, love is immortal and death is only a horizon. life is eterna...