Saat
istirahatpun tiba. "Maksutmu tuh apa sih tadi deket-deketin Junior dan
Valen, emang kamu kira dengan gitu mereka akan suka sama amu?hah?? MIMPI
tau gak sih?"kata Dara dengan nada keras. "Harusnya kamu tuh yang
nyadar kalo Junior bukan cowok kamu jadi suka-suka dia mau deket sama
aku kek yang jelas aku gak pernah nyoba buat deketin mereka. inget
perkataan aku!!" Nina langsung akan pergi dan meninggalkan dua orang
aneh itu tetapi Shania menarik tangan Nina dan hendak menamparnya,
tiba-tiba Junior datang dan menggantikan tamparan itu "auwh.."kata
Junior lemah. "heh, maksut kamu apaan sih maen nampar-nampar orang
seenaknya sakit tau mau coba, hah!?" Kata Junior marah. "sorry Jun,
lagian kamu ngapain sih belain cewek kaya dia" kata Shania memelas "Dia
pacar aku, knapa gak suka ? sekali lagi gak usah ganggu Nina atau hidup
kamu dijamin gak akan selamat !". Junior langsung pergi dari kerumunan
orang di situ sambil menarik Nina. "lepasin !!!" kata Nina setelah agak
jauh dari kerumunan orang di sana "apa maksut kamu ngaku-ngaku jadi
pacar aku?" Kata Nina marah. "aku cuma mau ngelindungin kamu, tapi kalau
kamu gak suka, ok. aku pergi" Kata Junior dengan nada sedih dan
langsung meninggalkan Nina yang terdiam. Nina tidak tahu apakah ia harus
merasa senang, sedih, atau merasa bersalah. Akhirnya Nina memutuskan
untuk meminta maaf kepada Junior yang ternyata niatlah adalah baik.
"Sorry
ya, tadi aku sempet marah sama kamu." Kata Nina dengan nada yang cuek
dan langsung pergi meninggalkan Junior yang masih keheranan dengan sikap
Nina yang cepat berubah.Hal itu semakin membuat Junior menyukai Nina
dan semakin penasaran lagi. Hari-hari berikutnya hubungan Nina dan
Junior semakin akrab sebagai teman dan hal itu membuat Shania membenci
Nina,terlebih saat tau Junior juga menyukai Nina.
"
Gimana nih, jadi kamu beneran suka sama Nina..?" Kata Jovan "Aku juga
bingung sama perasaan aku sendiri, tapi kayanya sih iya" jawab Junior
dengan malu-malu. "Ya udah kalo emang kamu suka deketin aja kali" Kata
Valen mendukung. "Caranya?" Tanya Junior polos "Ya kamu tembak dia
terus kamu gombalin apa apa kek pasti dia bakalan suka juga sama
kamu"Jelas Valen panjang lebar "Haduh.. gimana ya ? gak pede nih"Kata
Junior sambil mengangkat bahunya..
Untuk
beberapa minggu ini nilai-nilai Junior menurun, sehingga kakak
perempuannya yang bernama "CL" menegurnya "Hei, kenapa sekarang nilaimu
menurun dek " Tanyanya saat Junior sedang membaca buku, Junior hanya
memandang kakaknya dan tidak menjawab apa-apa "Kenapa ? kamu bosen
belajar ? atau kamu lagi ada masalah ?" Tanyanya sekali lagi "Bosen
belajar sih ngga ya, tapi lagi ada sesuatu yang membuatku selalu
memikirkannya" Jawab Junior dengan santai "Jangan bilang kalo kamu lagi
jatuh cinta !"Tebak kakaknya sambil melotot "Ya bisa jadi, bisa jadi"
Kata Junior sambil bertepu tangan "Haduh.. dek, sekarang waktunya kamu
buat sekolah aja, jangan mikirin pacaran dulu ! ya tapi kamu boleh kok
jatuh cinta, tapi jangan sampai pacaran, orang yang kamu cintai ya
anggap aja jadi motivatormu dalam pembelajaran, jangan di buat untuk
bahan pemikiran yang gak ada gunanya tau gak !"kata CL panjang lebar
"Oke aku emang salah sih, tapi ini cintaku yang pertama kali," Kata
Junior sambil membayangkan Nina "Emang siapa sih cewek yang kamu cinta
?"Tanya CL penasaran "Namanya Nina, anak baru itu lho kak"Jawab Junior
dengan senyuman. Dari jawaban Junior itu, CL mampu untuk mengerti
perasaan sang adiknya itu, "Owh itu, ya kakak pesen sama kamu, nilai
kamu ini jangan turun cuma gara-gara cewek itu, buktiin kalo kamu emang
suka sama cewek itu, dengan cara kamu harus dapat peringkat 1 lagi !
inget tuh !"Kata CL sedangkan JUnior hanya mengangguk dengan santai...
Keesokan
harinya, terjadi suatu kejadian yang membuat heboh di kelas yaitu Nina
berkelahi dengan Shania, hanya gara-gara Shania mengancam Nina untuk
tidak mendekati Junior, di saat kejadian itu sedang heboh, Junior datang
langsung memisahkan mereka berdua, tak lupa juga Junior langsung
membela Nina yang sudah banyak cakaran dari Shania "Eh stop ! stop !
Shania, ngapain berantem kayak gini ? Nina ada salah apa sama kamu
?"Tanya JUnior dengan tegas "Terus aja kamu belain cewek ini ! aku gak
suka liat kamu deket sama dia !"Kata Shania dengan muka marah dan pergi
keluar kelas "Hei bubar-bubar ! ini bukan tontonan tau gak !"Kata Junior
yang mengusir teman-temannya yang berkumpul...
Nina
sedang menyendiri di sebuah taman sekolah ketika istirahat yang
pertama, Junior yang melihat Nina dari kejahuan langsung saja
mendekatinya "Hai ? boleh duduk di sebelah mu ?"Tanya Junior "Boleh
aja"Jawab Nina dengan sikap jutek seperti biasanya "Ehm, luka kamu udah
mendingan kan ?"Junior menanyakan luka Nina yang sehabis berkelahi "Udah
mendingan sih, (hening sejenak) kenapa kamu masih mendekati aku ? ntar
ada yang cemburu tuh"Kata Nina dengan muka yang tidak memandang Junior
"Lho ? ya gak papa kan aku deketin kamu, gak ada yang cemburu kok"Kata
Junior dengan menatap Nina dengan muka yang tajam, saat suasana seperti
itu, tiba-tiba datanglah Shania dan Dara, langsung saja Shania nyolot di
depan mereka berdua "Ehm ! Ngapain kamu masih deketin Junior ?! loe mau
buat Junior sial terus ya ?!"Kata Shania "Eh Shania ! bukan Nina yang
deketin, tapi aku ! kenapa ? masalah ?!"Kata Junior sambil bangkit dari
kursi "Jun ! mulai sekarang jauhin aku ! aku gak mau masalahnya jadi
membesar gini !"Kata Nina lalu pergi "Puas kalian ? kenapa sih Nina
selalu aja salah di hadapan kalian ?!"Kata Junior dengan muka tidak
terima "Aku gak suka ada cewek yang deket sama kamu ! karena aku suka
sama kamu !"Kata Shania dengan muka serius "Terserah kamu, yang penting
aku gak suka cara kamu yang selalu membuat Nina celaka"Kata Junior
dengan halus..
Sepulang
sekolah, Nina berjalan sendiri di perjalanan, di saat itulah ia bertemu
dengan Junior, "Nina, tunggu !"Kata Junior memegang tangan Nina
"Lepasin ! jauhin aku !"Kata Nina sambil terus berjalan "Kenapa aku
harus jauhin kamu ? apa alasannya ?"Tanya Junior yang mengimbangi
langkah Nina "Aku selalu membuat kamu jadi sial !"Jawab Nina dengan cuek
"Sial dari mana ? kamu tuh gak usah dengerin kata-kata Shania itu !
pokoknya aku akan terus jadi teman kamu !"Kata Junior yang mengotot
"Udahlah gak usah panjang lebar gini ! pokoknya jauhin aku ! aku emang
pantes gak punya teman di dunia ini !"Kata Nina dan lari meninggalkan
Junior..
Dengan
sikap Nina yang sehari-sehari hanya diam saat duduk di sebelah Junior,
yang membuat hidup Junior serasa sepi, biasanya Nina yang paling aktif
di pelajaran bahasa inggris, sekarang ia hanya diam saja, Junior
menerima semua itu tapi dia akan terus tetap membela Nina walaupun
dirinya harus menjauhi Nina. Suatu hari kemudian, Shania dan Dara
mencoba untuk mengunci Nina di dalam gudang sepulang sekolah, Nina yang
polos hanya menurut untuk masuk ke dalam gudang saat Dara mangatakan
bahwa ada Bu Mary yang menunggunya di dalam gudang. Nina baru sadar
bahwa dirinya di jebak oleh Dara dan Shania, ia berteriak meminta
tolong, tapi tidak ada yang mendengarnya..
Junior
dan sahabat-sahabatnya belum pulang dari sekolah, karena mereka ada
latihan basket. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB, Junior,
Valen dan Jovan baru saja hendak pulang, ketika mereka melewati gudang,
Jovan mendengar ada suara minta tolong "Eh, stop ! kalian denger suara
minta tolong gak ?"Kata Jovan yang menghentikan langkah "Suara apa sih
?"Tanya Valen kebingungan "Eh, iya aku denger, tapi kayaknya aku tau ini
suara siapa, gak asing bagiku, suaranya juga dari gudang ini kan ?"Kata
Junior dengan muka serius sambil menunjukan jarinya ke gudang "Ya udah
sekarang kita buka aja gudang ini, setuju gak ?"Kata Valen menyarankan,
tanpa ragu-ragu Junior langsung mendobrak pintu gudang, dan liat apa
yang terjadi ? ternyata Nina lah yang ada di dalam gudang tersebut,
saking takutnya Nina, ia tak sadarkan diri langsung memeluk Junior saat
pintu di buka, "Hei ? ternyata kamu yang di dalam gudang"Kata Junior
yang bingung melihat Nina sedang memeluknya "Eh, kamu ! sorry udah meluk
kamu !"Kata Nina melepas pelukan dengan salah tingkah, sedangkan Valen
dan Jovan hanya tertawa cekikikan melihat tingkah Nina..
Nina
pun langsung saja keluar dari gudang, Junior dan lainnya pun mengikuti
langkah Nina "Hei, kenapa gak terima kasih, bukannya udah di tolongin ya
?"Kata Jovan tiba-tiba, Nina langsung membalian tubuhnya ke belakang
"Makasih udah nolongin aku, oh ya sorry ya buat kamu Junior"Kata Nina
sambil memandang Junior "Iya, tapi kenapa kamu bisa ada di gudang sampai
larut malam gini ?"Tanya Junior dengan muka bingung "Aku di jebak sama
Dara dan Shania"Jawab Nina dengan pelan "Oh ternyata mereka ! oke mereka
besok harus kita datengin ! bila perlu masalah ini laporin guru !"Kata
Junior yang tidak terima "Hei, jangan donk ! kasihan Dara, Jun !"Kata
Valen yang tidak setuju "Junior, udahlah masalah ini jangan di bahas,
anggap aja gak pernah terjadi,"Kata Nina dengan bijak "Ya tapi kan
mereka udah keterlaluan sama kamu"Kata Junior "Udah gak papa, kalo kamu
masih aja bahas, aku akan marah sama kamu"Kata Nina "Oke ! tapi kamu
jangan menghindar dari aku lagi ya" "Iya, iya"Kata Nina
Keesokan
harinya, Dara dan Shania kebingunan ketika melihat Nina muncul di
kelas, Jovan yang sedang lewat sambil bersiul-siul dan melirik mereka
berdua "Hei, kenapa pada ngeliatin Nina gitu ?"Kata Jovan tiba-tiba
"Gak, gak papa kok"Kata Dara dengan muka mencurigakan, Junior yang baru
saja datang langsung saja di sambut oleh Shania, Nina yang melihatnya
langsung menampakkan muka yang tidak suka,"Nina cemburu ya ?"Tanya Jovan
yang mengagetkan Nina "Gak kok, jangan sok tau kamu !"Kata Nina dan
langsung pergi...
Nina
yang keluar dari kelas sambil berlari, ia secara tak sengaja menabrak
kakak kelas yang bernama CL, ya sebut saja kakak dari Junior "Maaf kak,
aku gak sengaja"Kata Nina "Oh iya gak papa kok, eh kamu yang namanya
Nina ya ? temannya Junior ?"Tanya CL penasaran "Iya kak, kok tau ?"Tanya
Nina balik "Ya tau aja, aku kakaknya Junior, dia sering nyeritain
tentang kamu"Jawab CL "Oh gitu ya kak"Kata Nina singkat dan padat.
Sepulang
sekolah, Nina hanya tiduran di kamarnya, ia sedang membayangan Junior,
ia masih bertanya-tanya kenapa Junior sering menceritakan dirinya kepada
kakaknya, apa benar semua itu ? "Perasaan aku baru aja kenal dia, tapi
kenapa dia menceritakan aku kepada kakaknya, emang aku orang
spesialnya"gumam Nina pelan.
Sementara
Junior sekarang juga sedang memikirkan Nina, Junior sekarang menganggap
bahwa Nina semakin hari semakin aneh sikapnya "Dia sih sifatnya emang
jutek, tapi aku kok bisa suka ya sama dia ? ya aku yakin kalo dewasa
nanti dia bakal bisa jadi seorang yang bijak"Kata Junior penuh dengan
keyakinan.
Hari
selanjutnya, Junior duduk sedang duduk di depan kelas, tiba-tiba saja
Shania langsung mendekatinya "Junior ? kok sendirian disini ?"Tanya
Shania "Ya gak papa donk sendirian," Jawab Junior sambil geser
menghindari Shania "Jun, kamu gak pacaran kan sama Nina ? jujur ya"Kata
Shania dengan nada halus, Junior memandang shania dan berkata "Aku
emang gak pacaran sama dia, tapi aku mulai menyukainya, sorry ya" dengan
muka kecewa Shania berkata lagi "Apa yang kamu suka darinya ? perasaan
dia cewek yang cuek," "Aku suka sama dia itu gak liat dari apa-apanya
yang dimiliki dia, tapi aku suka sama dia itu karena ada perasaan dari
hati ini, sekarang aku tanya sama kamu, kenapa kamu bisa menyukai aku
?"Kata Junior panjang lebar "Karena kamu itu cowok yang ganteng, dan
kamu itu pintar"Kata Shania "Ganteng dan pintar itu bisa dimiliki siapa
aja, bukan hanya aku, jadi kesimpulannya kamu menyukai aku bukan dari
hati, jadi pastinya kamu akan bosan ketika menyukai aku jika tidak dari
hatimu sendiri"Kata Junior menasihati.
Sekarang
Shania paham apa yang sudah di katakan Junior, hari demi hari berjalan,
sekarang Shania tidak mengikuti ajakan Dara untuk menyalahkan Nina
lagi, bahkan sekarang hanya Dara yang saja yang menganggu Nina, ia
pernah meletakkan permen karet di tempat duduk Nina, saat itu pulang
sekolah, Nina di tertawakan oleh teman-temannya ketika melihat rok nina
yang berlubang, Junior yang melihat langsung mendekati Nina "Nina ?
pakai jaket ini di bagian rok kamu itu, soalnya rok kamu berlubang"Kata
Junior sambil memberikan jaketnya "Apa rok ku berlubang ?"Dengan muka
kaget ia melihat ke roknya dan ternyata benar, cepat-cepat ia langsung
mengenakan jaket Junior untuk menutupi roknya itu.
Lalu
ketika Dara memancing emosi Nina dengan cara mengatakan Nina dengan
hal-hal yang aneh, langsung saja Nina naik darah, ia langsung mengejar
Dara yang hendak ia balas, ketika mereka berlari menuju kelas yang
pintunya sedang di tutup, Nina mendorong pintunya yang di belakang pintu
ada Junior, spontan saja Junior terkena pintunya bagian muka, ia
langsung mimisan dan pingsan. Junior langsung di bawa ke ruang uks oleh
Valen dan Jovan, Nina sekarang merasa bersalah terhadap apa yang sudah
ia lakukan, ia pun buru-buru untuk masuk ke ruang uks, di situ ia
melihat Junior yang sedang berbaring tak sadarkan diri, Nina mendekat
dengan penuh rasa bersalah, tiba-tiba Junior pun siuman ketika Nina ada
di sampinya "Junior, maafin aku ya, aku gak sengaja tadi"Kata Nina
meminta maaf "Iya gak papa kok"Kata Junior.
Tiba-tiba
guru yang bernama Bu Mary masuk ke dalam uks "Kamu yang bernama Nina ?"
dengan muka pucat Nina menjawab "Iya bu, saya Nina" Bu Mary dengan muka
sinis berbicara lagi "Kamu sudah melakukan kejadian yang membuat Junior
celaka, maka kamu wajib terkena hukuman dari saya" Junior yang
mendengarnya langsung menjawab "Bu, ini bukan salah Nina, ini juga salah
saya yang berdiri di belakang pintu, terus faktor utamanya juga Dara
yang mancing emosi Nina itu, ya jadi mungkin Dara yang salah, Bu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar